DOMBA YANG BAIK
(Bacaan Yohanes 10:1-21)
Tuhan menampilkan hubungan
antara gembala dan domba sebagai gambaran hubungan antara diriNya dengan kita
orang yang percaya, suatu hubungan yang sangat harmonis. Sebagai gembala yang
baik, Kristus telah membuktikan kasihNya yang begitu besar kepada kita melalui pengorbananNya
diatas kayu salib, demi kita Dia rela mati, Dia yang tak bersalah dijadikan bersalah oleh
karena dosa kita(2 Korintus 5:21), sungguh suatu perhatian dan pengorbanan yang luar biasa. Kenapa Tuhan memakai domba
sebagai kiasan bagi umat-Nya? ini menunjukkan
betapa sangat lemahnya manusia, dan
selalu dalam ancaman binatang buas (1 Petrus 5:8), demikian juga halnya dengan kita orang yang
percaya. Sesungguhnya kita sangat lemah jika tanpa Tuhan, kita tidak bisa
berbuat apa–apa, tidak sanggup melawan
dan menolak
setiap godaan dosa (Yohanes 15:5), Kita bagaikan seekor domba yang lemah dan
tidak berdaya. Jadi artinya kita tidak bisa hidup terlepas dari pimpinan atau
pengembalaan Tuhan. Oleh karena itu sebagai umat-Nya kita harus menjadi domba
yang baik, domba yang baik memiliki Ciri khas antara lain :
1. Domba yang baik memiliki kepekaan untuk
mendengar dan mengenal suara dari
gembalanya, Sama
halnya dengan kita umat Tuhan, kita harus peka dengan suara Tuhan supaya kita
tidak akan salah melangkah (Yoh
10:27),
karena dunia ini penuh dengan berbagai pengajaran-pengajaran yang bukan dari
Tuhan, maka dari itu kita sebagai domba yang baik harus mengenal dengan benar
mana yang dari Tuhan atau sebaliknya mana yang bukan dari Tuhan agar kita tidak
tersesat (Lukas 17:1), ingat firman Tuhan berkata ada jalan yang
disangka orang lurus tetapi ujungnya menuju maut (Amsal 14:12).
2. Mereka akan selalu setia mengikuti gembalanya. Domba yang baik akan mengikuti kemanapun gembalanya
membawa mereka pergi, mungkin dibawah melalui jalan berliku – liku, di tebing
yang curam, bahkan dijalan yang sangat tidak mereka sukai. Domba yang baik ia
akan tetap setia mengikuti gembalanya karena ia percaya apapun yang terjadi pasti
gembalanya akan menjaga dan menolongnya. Kitapun harusnya demikian dalam mengikuti
Tuhan, kita harus tetap setia dan percaya. Jauhkan persungutan didalam diri kita dan percayalah Dia pasti merancangkan yang baik bagi kita dan
Ia tidak pernah terlambat untuk menolong umatNya yang selalu berharap kepadaNya, karena rencana Tuhan
tidak pernah sedikitpun gagal dan Ia tidak pernah berdusta. (Bil 23:19)
3. Domba yang baik akan tunduk dan
taat kepada kehendak gembalanya. Sebagai umat Tuhan tidak
jarang kita diperhadapkan dengan kehendak Tuhan yang berlawanan dengan kehendak
kita sendiri, sehingga kita tidak lagi
mempercayai kuasa Tuhan dan akhirnya meninggalkan Tuhan. Contohnya : jikalau
kita disakiti, rasanya kita ingin membalas setimpal dengan yang dilakukan orang
lain kepada kita, tapi Tuhan
menghendaki lain agar kita mengampuni dan melupakan kesalahannya, sebagai domba
yang baik kita harus ikuti kehendak Tuhan, jika kita tidak mengikuti kehendak Tuhan maka
kita akan menjadi pemberontak. (Roma 12:2, 1 Petrus 4:2).
Jadilah
domba yang baik, yang tunduk sepenuhnya terhadap pimpinan serta pengaturan
Tuhan, pasti kita dibawah Tuhan kepada berkat pemeliharaan-Nya yang sempurna.
Haleluyah......
Doa: Tuhan! Engkaulah gembala kami yang baik, bentuklah kami sehingga
menjadi domba yang baik, yang selalu
setia dan taat
kepadaMu dan biarlah kehendakMu yang jadi bukan kehendak
kami. Amin.....!!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar