Kamis, 18 Juli 2013

Domba Yang Baik


DOMBA YANG BAIK
(Bacaan Yohanes 10:1-21)
Tuhan menampilkan hubungan antara gembala dan domba sebagai gambaran hubungan antara diriNya dengan kita orang yang percaya, suatu hubungan yang sangat harmonis. Sebagai gembala yang baik, Kristus telah membuktikan kasihNya yang begitu besar kepada kita melalui pengorbananNya diatas kayu salib, demi kita Dia rela mati, Dia yang tak bersalah dijadikan bersalah oleh karena dosa kita(2 Korintus 5:21), sungguh suatu perhatian dan pengorbanan yang luar biasa. Kenapa Tuhan memakai domba sebagai kiasan bagi umat-Nya? ini menunjukkan betapa sangat lemahnya manusia, dan selalu dalam ancaman binatang buas (1 Petrus 5:8), demikian juga halnya dengan kita orang yang percaya. Sesungguhnya kita sangat lemah jika tanpa Tuhan, kita tidak bisa berbuat apa–apa, tidak sanggup melawan dan menolak setiap godaan dosa (Yohanes 15:5),  Kita bagaikan seekor domba yang lemah dan tidak berdaya. Jadi artinya kita tidak bisa hidup terlepas dari pimpinan atau pengembalaan Tuhan. Oleh karena itu sebagai umat-Nya kita harus menjadi domba yang baik, domba yang baik memiliki Ciri khas  antara lain :
1.  Domba yang baik memiliki kepekaan untuk mendengar dan mengenal  suara dari gembalanya, Sama halnya dengan kita umat Tuhan, kita harus peka dengan suara Tuhan supaya kita tidak akan salah melangkah (Yoh 10:27), karena dunia ini penuh dengan berbagai pengajaran-pengajaran yang bukan dari Tuhan, maka dari itu kita sebagai domba yang baik harus mengenal dengan benar mana yang dari Tuhan atau sebaliknya mana yang bukan dari Tuhan agar kita tidak tersesat (Lukas 17:1), ingat firman Tuhan berkata ada jalan yang disangka orang lurus tetapi ujungnya menuju maut (Amsal 14:12). 
2. Mereka akan selalu setia mengikuti gembalanya. Domba yang baik akan mengikuti kemanapun gembalanya membawa mereka pergi, mungkin dibawah melalui jalan berliku – liku, di tebing yang curam, bahkan dijalan yang sangat tidak mereka sukai. Domba yang baik ia akan tetap setia mengikuti gembalanya karena ia percaya apapun yang terjadi pasti gembalanya akan menjaga dan menolongnya. Kitapun harusnya demikian dalam mengikuti Tuhan, kita harus tetap setia dan percaya. Jauhkan persungutan didalam diri kita dan percayalah Dia pasti merancangkan yang baik bagi kita dan Ia tidak pernah terlambat untuk menolong umatNya yang selalu berharap kepadaNya, karena rencana Tuhan tidak pernah sedikitpun gagal dan Ia tidak pernah berdusta. (Bil 23:19) 
3.   Domba yang baik akan tunduk dan taat kepada kehendak gembalanya. Sebagai umat Tuhan tidak jarang kita diperhadapkan dengan kehendak Tuhan yang berlawanan dengan kehendak kita sendiri, sehingga  kita tidak lagi mempercayai kuasa Tuhan dan akhirnya meninggalkan Tuhan. Contohnya : jikalau kita disakiti, rasanya kita ingin membalas setimpal dengan yang dilakukan orang lain kepada kita, tapi Tuhan menghendaki lain agar kita mengampuni dan melupakan kesalahannya, sebagai domba yang baik kita harus ikuti kehendak Tuhan, jika kita tidak mengikuti kehendak Tuhan maka kita akan menjadi pemberontak. (Roma 12:2, 1 Petrus 4:2).
 
Jadilah domba yang baik, yang tunduk sepenuhnya terhadap pimpinan serta pengaturan Tuhan, pasti kita dibawah Tuhan kepada berkat pemeliharaan-Nya yang sempurna. Haleluyah......
Doa: Tuhan! Engkaulah gembala kami yang baik, bentuklah kami sehingga menjadi domba yang baik, yang selalu setia dan taat kepadaMu dan biarlah kehendakMu yang jadi bukan kehendak kami. Amin.....!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar